NAMA : FRISKILA DESI
NPM : C1021511RB5108
JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI (UNIV. SANGGA BUANA YPKP BDG )
NPM : C1021511RB5108
JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI (UNIV. SANGGA BUANA YPKP BDG )
DOSEN : Adi permana
S.,S.I.Kom.,M.I.Kom
Menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 1992: 471), sosiologi komunikasi adalah kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh-memengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok maupun antarkelompok. Menurut Soerjono Soekanto, sosiologi komunikasi juga ada kaitannya dengan public speaking, yaitu bagaimana seseorang berbicara kepada publik.
Secara komprehensif sosiologi komunikasi mempelajari tentang
interaksi sosial dengan segala aspek yang berhubungan dengan interaksi tersebut
seperti bagaimana interaksi (komunikasi) itu dilakukan dengan menggunakan
media, bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, sampai
dengan bagaimana perubahan-perubahan sosial di masyarakat yang didorong oleh
efek media berkembang serta konsekuensi sosial macam apa yang ditanggung
masyarakat sebagai akibat dari perubahan yang didorong oleh media massa itu.
A. Pengertian Sosiologi Komunikasi
Sosiologi, Berdasarkan
epitemologi sosiologi berasal dari kata sofie yang berarti bercocok tanam,
kemudian berkembang menjadi socius dalam bahasa latin berarti teman, kawan.
Berkembang lagi menajdi kata social, artinya berteman, bersama, berserikat.
Menurut Hasan Shadily, 1989. Sosiologi adalah ilmu
masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota
golongan atau masyarakatnya (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan
atau masyarakatnya) dengan ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau
agamanya, tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang
meliputi segala segi kehidupannya., (Bungin: 2006: 27)
Definisi Komunikasi,
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki
makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki
tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Menurut Dale Yoder
dkk dalam Hardbook of personal management and abor relations, Komunikasi adalah
pertukaran informasi, ide, sikap, pikiran, dan atau pendapat (communication is
the interchange of information, ideas, attitude, thought, and or opinions,
1958:131, dalam sumadira, 2015:5).
B. Lahirnya Sosiologi Komunikasi
Asal mula kajian komunikasi dalam sosiologi
bermula dari akar tradisi pemikiran Karl Marx, dimana Marx sendiri adalah masuk
sebagai pendiri sosiologi yang beraliran jerman sementara Claude Henry
Saint-Simon, Auguste Comte, dan Emile Durkheim merupakan nama-nama para ahli
sosiologi yang beraliran Perancis.
Sejarah sosiologi komunikasi menempuh dua
jalur. Kajian dan sumbangan pemikiran Auguste Comte, Talcott Parson dan Robert
K. Merton merupakan sumbangan paradigma fungsional bagi lahirnya teori-teori
komunikasi yang beraliran struktural fungsional. Sedangkan sumbangan-sumbangan
pemikiran Karl Marx dan Habermas menyumbangkan paradigma konflik bagi lahirnya
teori-teori kritis dalam kajian komunikasi.
Sosiologi sejak semula telah menaruh perhatian
pada masalah-masalah yang ada hubungan dengan interaksi sosial antara seseorang
dan orang lainnya. Apa yang disebut oleh Comte dengan ”Social Dynamic”,
kesadaran Kolektif” oleh durkheim dan interaksi Sosial Oleh Marx serta
”tindakan komunikatif” dan ”teori komunikasi” oleh Habernas adalah awal mula
lahirnya perspektif sosiologi komunikasi. Bahkan melihat kenyataan semacam itu,
maka sebenarnya gagasan-gagasan perspektif sosiologi komunikasi telah ada
bersamaan dengan lahirnya sosiologi itu sendiri baik dalam perspektif
struktural fungsional maupun dalam perspektif konflik.
Di bawah ini kita bisa lihat aliran
pemikiran dalam paradigma sosiologi komuniksi komunikasi, dimana sosiologi
sendiri sebenarnya telah mengkaji maslah komunikasi secara tidak langsung dalam
teori-teorinya
Selain apa yang
disumbangkan Karl Marx dan Habermas mengenai teori kritis dalam komunikasi,
sumbangan dari perspektif struktural fungsional dalam sosiologi yang diajarkan
oleh Talcott Parson dalam teori sistem tindakan maupun dalam skema Agil, serta
kajian Robert K. Merton tentang struktur fungsional, struktur sosial dan anomi,
merupakan sumbangan-sumbangan yang amat penting terhadap lahirnya teor-teori
komunikasi di waktu-waktu berikutnya.
C. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi
Pada dasarnya manusia tidak mampu
hidup sendiri di dalam dunia ini baik sendiri dalam konteks fisik maupun dalam
konteks sosial budaya. Terutama dalam konteks sosial budaya, manusia
membutuhkan manusia lain untuk saling berkolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan
fungsi-fungsi sosial satu dengan lainnya. Karena pada dasarnya suatu fungsi
yang dimiliki oleh manusia satu akan sangat berguna dan bermanfaat bagi manusia
lainnya. Sehingga fungsi-fungsi sosial yang diciptakan oleh manusia ditujukan
untuk saling berkolaborasi dengan sesama fungsi sosial manusia lainnya, dengan
kata lain, manusia menjadi sangat bermartabat apabila bermanfaat bagi manusia
lainnya.
Fungsi-fungsi sosial manusia lahir dari adanya kebutuhan akan fungsi
tersebut oleh orang lain, dengan demikian produktivitas fungsional dikendalikan
oleh berbagai macam kebutuhan manusia. Setiap manusia memiliki kebutuhan
masing-masing secara individual maupun kelompok, untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka perlu adanya perilaku selaras yang bisa
diadaptasi oleh masing-masing manusia. Penyelarasan kebutuhan dan penyesuaian
kebutuhan individu, kelompok, dan kebutuhan sosial satu dan lainnya, menjadi
konsentrasi utama pemikiran manusia dalam masyarakatnya yang beradab.
Sosiologi berpendapat bahwa tindakan awal dalam penyelarasan
fungsi-fungsi sosial dan berbagai kebutuhan manusia diawali oleh dan dengan
melakukan interaksi sosial atau tindakan komunikasi satu dengan yang lainnya.
Aktivitas interaksi sosial dan tindakan komunikasi itu dilakukan baik secara
verbal, nonverbal, mapun simbolis. Kebutuhan adanya sinergi fungsional dan
akselerasi positif dalam melakukan pemenuhan kebutuhan manusia satu dengan
lainnya ini kemudian melahirkan kebutuhan tentang adanya norma-norma dan
nilai-nilai sosial yang mampu mengatur tindakan manusia dalam memenuhi berbagai
kebutuhannya, sehingga tercipta keseimbangan sosial (sosial equilibirium)
antara hak dan kewajiban dalam pemenuhan kebutuhan manusia, terutama juga
kondisi keseimbangan itu akan menciptakan tatanan sosial (social order) dalam
proses kehidupan masyarakat saat ini dan di waktu yang akan datang.
Fokus interaksi sosial dalam masyarakat adalah komunikasi itu sendiri.
Sebagaimana dijelaskan oleh sosiologi bahwa komunikasi menjadi unsur terpenting
dalam seluruh kehidupan manusia. Dominasi perspektif ini dalam sosiologi yang
begitu luas dan mendalam, maka lahirlah kebutuhan untuk mengkaji kekhususan
dalam studi-studi sosiologi yang dinamakan Sosiologi Komunikasi, yaitu
perspektif kajian sosiologi tentang aspek-aspek khusus komunikasi dalam
lingkungan individu, kelompok, masyarakat, budaya, dan dunia.
D. Jenis-Jenis Sosiologi Komunikasi
Komunikasi di dalam masyarakat dibagi dalam
5 jenis:
1.
Komunikasi individu dengan individu (komunikasi
antar pribadi)
Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi antar-perorangan dan
bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) ataupun yang
tidak langsung (melalui medium). Contohnya kegiatan percakapan tiap muka.
2.
Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok, menfokuskannya kepada interaksi di antara
orang-orang dalam kelompok-kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan
komunikasi antarpribadi. Bahasan teoritis meliputi dinamika kelompok, efesiensi
dan efektivitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan bentuk
interaksi, serta pembuatan keputusan.
3.
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang
terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan
bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok.
4.
Komunikasi social
Komunikasi sosial (Astrid, 1992: 1) adalah salah satu bentuk komunikasi
yang lebih intensif, di mana komunikasi yang terjadi secara langsung antara
komunikator dan komunikan, sehingga situasi komunikasi berlangsung dua arah dan
lebih diarahkan kepada pencapaian suatu integrasi social.
5.
Komunikasi massa
Komunikasi massa menurut McQuail (1994: 6) adalah komunikasi yang
berlangsung pada tingkat masyarakat luas. Pada tingkat ini komunikasi dilakukan
dengan manggunakan media massa. Selanjutnya Mc Quail mengatakan ciri-ciri utama
komunikasi massa:
A.
Sumbernya adalah organisasi formal dan
pengirimnya adalah profesional
B.
Pesannya beragam dan dapat diperkirakan
C.
Pesan diproses dan distandarisasikan
D.
Pesan sebagai produk yang memiliki nilai jual
dan simbolik
E.
Hubungan antara komunikan dan komunikator
berlangsung satu arah
F.
bersifat impersonal, non-moral, dan kalkulatif
Dengan demikian, lingkup komunikasi massa menyangkut sumber pemberitaan,
pesan komunikasi, hubungan komunikan dan komunikator, dan dampak pemberitaan
terhadap masyarakat.
E. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi
Adapun ruang lingkup kajian sosiologi
komunikasi adalah gejala, pengaruh dan masalah sosial yang disebabkan oleh
komunikasi. Ruang lingkup kajian sosiologi, yaitu pengaruh atau akibat-akibat
sosial yang terjadi atau ditimbulkan oleh komunikasi. Dalam hal ini yang
menjadi perhatian utama adalah bagaimana masalah sosial itu terjadi. Aspek
komunikasi apa atau yang bagaimana yang menyebabkan timbulnya masalah tersebut.
Dan dalam bahasan mata kuliah sosiologi komunikasi ini akan difokuskan pada
sosiologi komunikasi massa. Pada dasarnya antara penelitian dibidang komunikasi
dengan sosiologi komunikasi tidak mempunyai hubungan yang langsung. Akan tetapi
penelitian dibidang komunikasi mempunyai kecenderungan untuk melakukan
penelitian tentang:
Struktur, pusat perhatian, perilaku
masyarakat yang menjadi sasaran komunikator, maksudnya bagaimana sesuatu peran
itu disampaikan, ataupun apakah yang akan menjadi pusat perhatian penelitian
tersebut.
Efektifitas komunikasi massa, maksudnya
sejauh mana pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh komunikasi massa.
Efek-efek sosial dari komunikasi massa,
maksudnya bagaimanakah pengaruh sosialdari komunikasi massa. Dan inilah
sebenarnya yang menjadi salah satu bidang kajian sosiologi komunikasi massa.
Dengan memperhatikan lingkup kajian
sosiologi komunikasi tersebut, maka kita dapat mengetahui bahwa komunikasi
dengan media massa mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu, disamping itu
berbagai aspek komunikasi lainnya dapat pula menimbulkan akibat-akibat atau
pengaruh sosial lainnya, misalnya, sistem komunikasi dapat menimbulkan pengaruh
sosiologis, unsur-unsur komunikasi dapat menimbulkan pengaruh sosiologis dsb.
Gejala-gejala sosiologis yang terbentuk Dalam berbagai kemungkinan sbb:
Suatu sistem komunikasi massa dapat
menimbulkan pengaruh terhadap masyarakatnya, maksudnya, suatu sistem akan
menentukan bagaimana suatu kegiatan itu akan dilaksanakan, sehingga hal ini
juga mengandung suatu pengertian bahwa sistem komunikasi massa akan
mempengaruhi masyarakatnya, misalnya sistem komunikasi massa komunis mempunyai
pengaruh tertentu kepada masyarakatnya.
Sistem komunikasi massa dapat menyampingkan
media komunikasi tradisional yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Sistem komunikasi massa merupakan sarana yang
kuat dan luwes untuk menpengaruhi masyarakat sehingga suatu sistem komunikasi
massa dapat menimbulkan pengaruh sosiologis yang kuat.
Sistem komunikasi massa dapat menimbulkan sikap
dan pandangan yang seragam terhadap gejala sosial tertentu, maksudnya, sistem
tersebut dapat mempengaruhi penilaian masyarakat mengenai suatu masalah sosial
tertentu yang ditimbulkan oleh media komunikasi massa.
Daftar Pustaka :