Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat
Perkembangan masyarakat
yang dipacu oleh kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih menunjukkan
pengaruh yang kuat terhadap kemekaran media massa, tetapi dilain pihak secara
timbal balik menimbulkan dampak yang positif dan dampak negatif bagi
masyarakat.
Dampak positif yang timbul akibat adanya kemajuan dibidang komunikasi massa
bagi masyarakat antara lain mendorong perkembangan intelektual masyarakat,
keterampilan, serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan, dan
dapat menyebarluaskan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan
masa lalu, sedangkan dampak negatif dari komunikasi massa antara lain pudarnya
nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, nilai-nilai agama yang dianut masyarakat
karena banyaknya program media massa khususnya televisi yang menyiarkan acara
dari barat seperti film-film luar yang menampilkan budaya barat yang kadang
tidak sesuai dengan budaya Bangsa Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, diharapkan kemajuan komunikasi massa paling tidak
dapat memberikan dampak yang positif dan meminimalisir dampak negatif perkembangan
komunikasi massa, dengan demikian bagi pengguna media massa harus mengetahui
fungsi komunikasi massa.
Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick (2001), terdiri
dari surveillance, interpretation, linkage, transmission of values dan entertainment
yang dapat diuraikan berikut ini.
a. Surveillance (Pengawasan)
Fungsi pengawasan dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
·
Pengawasan
Peringatan (Warning or Beware Surveillance); Fungsi ini terjadi ketika media
massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung
berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi, atau adanya
serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman.
Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan atau ancaman serius bagi
masyarakat yang dimuat oleh media, banyak orang yang tidak mengetahui ancaman
itu.
·
Pengawasan
Instrumental (Instrumental Surveillance); Fungsi ini merupakan penyampaian atau
penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam
kehidupan sehari- hari. Berita tentang film apa yang sedang diputar di bioskop,
bagaimana harga- harga saham di bursa efek, produk- produk baru dan sebagainya,
adalah contoh - contoh pengawasan instrumental.
b. Interpretation (Interpretasi)
Fungsi komunikasi massa ini sangat erat sekali kaitannya
dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya menyajikan data dan fakta,
tetapi juga menyajikan informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa
tertentu. Contoh yang paling nyata untuk memahami fungsi ini adalah tajuk
rencana surat kabar dan komentar radio atau televisi siaran penafsiran ini
berbentuk komentar dan opini yang ditunjukkan kepada khalayak pembaca, serta
dilengkapi sudut pandang terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya.
c. Linkage (Pertalian)
Media massa mampu menggabungkan unsur - unsur yang
terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh
saluran perorangan sehingga membentuk lingkage
(pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Contohnya
adalah saat masyarakat Yogya terkena musibah alam gempa bumi, media massa
mencoba memperlihatkan kondisi dan keadaan masyarakat yang tinggal disana.
Dengan hal tersebut banyak masyarakat lain yang tergugah hatinya untuk membantu
sesama.
d. Transmission of value (Penyebaran nilai - nilai)
Fungsi ini disebut juga socialization (sosialisasi).
Sosialisasi mengacu pada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai
kelompok. Media massa yang mewakili gambar masyarakat itu ditonton, didengar,
dan dibaca. Media massa memperlihatkan pada kita bagaimana mereka bertindak dan
apa yang diharapkan mereka. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model
peran yang kita amati dan harapkan untuk menirunya. Contoh : maraknya adegan
perkelahian pada sebuah stasiun televisi dapat membentuk sosialisasi bagi anak
yang menontonnya, dan membuat anak berfikir jika perkelahian adalah hal yang
wajar.
e. Entertainment (hiburan)
Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua
media menjalankan fungsi hiburan. Fungsi komunikasi massa sebagai hiburan jelas
tampak pada televisi, film, dan rekaman suara. Media massa lainnya, seperti
surat kabar dan majalah, meskipun fungsi utamanya adalah informasi dalam bentuk
pemberitaan, rubrik-rubrik hiburan selalu ada, apakah itu cerita pendek, cerita
besambung, atau cerita bergambar.
Sementara
itu, Effendy (1993) mengemukan fungsi komunikasi massa secara
umum adalah :
1. Fungsi Informasi
Dalam
sebuah komunikasi pasti selalu ada informasi yang disampaikan, begitu pula
dengan komunikasi massa dimana informasi yang ada disampaikan melalui saluran
media massa kepada khalayak luas khususnya audiens dari media massa tersebut. Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media
massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai
Informasi dibutuhkn oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan
kepentingannya.
2. Fungsi Pendidikan
Dalam
media massa informasi yang disebarkan sifatnya beragam dari mulai
pemberitahuan, hiburan hingga informasi yang mendidik. Maka dari itu komunikasi
massa merupakan alat pembelajaran bagi masyarakat luas. Pendidikan yang
diberikan bersifat tidak langsung, media massa mencoba untuk mendidik dengan
menyajikan informasi yang penuh nilai dan berguna bagi khalayak luas. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa
adalah melalui pengajaran nila, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada
pemirsa atau pembaca.
3. Fungsi Mempengaruhi
Dengan
beragam bentuk dan informasi yang disampaikan, media massa mencoba untuk
mempengaruhi pemikiran, perilaku dan keinginan masyarakat luas. Contohnya
adalah dengan adanya iklan, dengan melihat iklan masyarakat akan tahu dan
tertarik dengan hal baru yang dilihat. Apalagi iklan saat ini dibentuk dengan
berbagai kreatifitas dan keunikan untuk menarik perhatian audiens.
Sedangkan menurut DeVito (1996)
komunikasi massa memiliki fungsi secara khusus,yaitu :
1. Fungsi Meyakinkan (to Persuade)
Fungsi
meyakinkan hampir sama dengan fungsi memengaruhi yang dikemukakan oleh Effendy
(1993) dimana komunikasi massa mencoba memberikan pengaruh terhadap khalayak
yang dituju. Pengaruh tersebut bisa dalam bentuk perkenalan terhadap suatu
obyek, perubahan sikap atau pemikiran, penguatan nilai serta kepercayaan,
sampai pergerakan untuk melakukan hal atas pengaruh informasi yang ia dapatkan. Menurut Devito (1996), persuasi bisa datang dalam bentuk
:
a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai
seseorang; mengukuhkan adalah usaha untuk melakukan persuasi, kita pusatkan
pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan khalayak agar mereka
bertindak dengan cara tertentu.
Contoh : Jika kita
mempunyai sikap menyukai ilmu komunikasi, kita akan cenderung kuliah di
fakultas ilmu komunikasi, membaca tentang komunikasi, berbicara tentang ilmu
komunikasi dan melakukan penelitian dalam bidang komunikasi. Tetapi, apabila
kita tidak menyukai ilmu komunikasi maka kita akan menghindari kuliah di
fakultas ilmu komunikasi dan kita tidak tertarik untuk meneliti masalah-masalah
komunikasi.
b. Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang; media
akan mengubah orang yang tidak memihak pada suatu masalah tertentu. Menurut
DeVito, media juga menghasilkan banyak perubahan yang kita anggap sepele.
Contoh : ada seseorang yang tidak memihak antara ahok
juga agus yudhoyono dalam pemilihan cagub jakarta, namun akibat media tertentu
dia akan memilih dalah satu diantara mereka.
c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; menggerakan
adalah fugsi terpenting media massa, karena media haruslah mengajak pembaca
atau pemirsa untuk membeli dan menggunakan merk tertentu.
Contoh : dalam konteks iklan, kerbehasilannya dilihat
dari seberapa besar minat orang untuk membeli barang yang diiklankan tersebut.
Dalam konteks lain, partai berkampanye melalui televisi memiliki tujuan agar
para calon pemilih tersebut tidak hanya menjadi partisan, tapi lebih dari itu
menjadi konstituen atau pemilih tetap.
d. Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai
tertentu; funggsi persuasif dari media massa lainnya adalah mengetikakan (ethicizing). Dengan mengungkapkan secara
terbuka tentang adanya penyimpanan tertentu dari suatu norma yang berlaku media
merangsang masyarakatbuntuk mengubah situasi. Mereka menyajikan etik kolektif
kepada pembaca dan pemirsa.
Contoh : Skandal pangeran Charles dengan Camila, Tanpa di
publikasikan percintaan pangeran Charles dengan Camila, tidak mungkin akan
memunculkan tuntutan masyarakat yang akhirnya mencoreng muka kerajaan Inggris.
2. Fungsi Menganugerahkan Status
Media
massa tidak hanya menyebarkan informasi yang bersifat cepat umum saja, namun
juga banyak ranah pribadi suatu personal yang diangkat ke permukaan masyarakat.
Maka dari itu media massa juga dapat memberikan pengaruh terhadap citra
seseorang. Misalnya untuk saat ini media massa sangat sukses memberikan citra
pada walikota Bandung Ridwan Kamil yang dikenal sebagai
Walikota yang gaul di sosial media juga dapat membuat Bandung terlihat menjadi
cantik karena taman-taman yang dibuatnya. Penganugerahan status (status
conferal) terjadi apabila berita yang disebarluaskan melaporkan kegiatan
individu-individu tertentu sehingga prestise (gengsi) mereka meningkat.
3. Fungsi Membius (Narcotization)
Selain
meyakinkan komunikasi massa memiliki fungsi membius dimana penerima pesan hanya
akan menerima informasi dan meyakinkan apa yang ada didalamnya tanpa bersikap
kritis. Dalam hal ini kejadian tersebut seperti pasien yang diberi obat bius,
yang pada akhirnya langsung masuk kedalam sel darah dan mempengaruhi partikel
dalam tubuh. Begitu pula dengan informasi yang dibiuskan, hanya akan diterima
tanpa penyaringan terlebih dahulu oleh individunya.
4. Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan
Komunikasi
massa memiliki peneriman pesan yang beragam dan tersebar. Namun tidak
dipungkiri bahwa media massa bisa menjadi tali penghubung antar masyarakat
terlebih jika memiliki minat yang sama. Contoh :
iklan ajang pencarian bakat
5. Fungsi Privatisasi
Perkembangan
teknologi dan informasi yang terjadi di masa kini memberikan perubahan pada
perilaku masyarakat. Mudahnya media massa dan komunikasi menjadikan banyak
individu yang lebih menyukai untuk menyendiri, terlebih lagi banyaknya kabar
negatif tentang dunia luar membuat sebagian orang ragu-ragu untuk mencoba
“keluar” dan sudah terlalu nyaman pada dunianya sendiri. Dalam banyak hal, ini dilakukan dalam bentuk memusatkan perhatian pada
masalah-masalah sepele (DeVito,1996), contohnya baju atau kosmetik apa yang
harus di beli, restoran mana yang akan dikunjungi untuk makan malam atau film
apa yang akan di tonton dan di bioskop mana dan sebagainya.
Bagaimana orang menggunakan media massa
Pada setiap tingkatan individu kita lakukan pendekatan fungsional yang
diberi nama uses and gratifications
model. Dalam bentuk paling sederhana, uses
and gratifications model adalah memosisikan khalayak anggota memiliki
kebutuhan atau dorongan tertentu yang dipuaskan oleh sumber media dan nonmedia
(Dominick. 2000). Lalu kebutuhan aktual dipuaskan oleh media yang di sebut
media gratification. Sejumlah
peneliti mengklasifikasikan berbagai penggunaan dan kepuasan kedalam empat
kategori sistem, yaitu :
·
Cognition ( kognisi
/pengetahuan )
Kognisi
yang mendasari tindakan seseorang untuk mengetahui sesuatu. Seseorang
menggunakan media massa untuk memperoleh informasi tentang sesuatu, kemudian
dia menggunakan media sebagai bagian dari kognisi.
Hasil suvei
menunjukkan alasan orang menggunakan media :
(1)
Saya
ingin mengamati apa yang sedang pemerintah kerjakan.
(2)
Saya
ingin memahami apa yang terjadi di dunia,
(3)
Saya
ingin mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh para pemimpin partai.
Alasan lain
orang menggunakan media :
(1)
Saya
ingin belajar bagaimana melakukun sesuatu, yang sebelumnya tak pernah dilakukan.
(2) Saya ingin
memuaskan rasa ingin tahu saya.
(3) Media membuat
saya ingin belajar lebih tentang sesuatu.
(4) Media memberi
saya ide-ide.
·
Diversion (hiburan)
Kebutuhan
dasar lainnya pada manusia adalah hiburan. Hiburan dapat diperoleh melalui
beberapa bentuk yang dikemukakan para peneliti sebagai berikut :
(1)
Stimulation
atau pencarian untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan
rutin.
(2)
Relaxation
(santai) atau pelarian dari tekanan dan masalah.
(3)
Emotional
release (pelepasan emosi) dari perasaan dan energi yang terpendam.
·
Social utility ( kepentingan
sosial)
Kebutuhan
ini untuk memperkuat hubungan dengan keluarga, teman dan yang lainnya dalam
masyarakat. Kebutuhan ini diperoleh melalui pembicaraan dan diskusi tentang
sebuah program TV, film baru, atau program radio siaran yang baru.
·
Withdrawal (pelarian)
Orang
menggunakan
media tidak hanya untuk tujuan santai, tetapi juga sebagai withdrawal
(pelarian). Orang menggunakan media massa untuk mengatasi rintangan antar
mereka dan orang lain, atau menghindari aktivitas lain.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Ardianto. Elvinaro.
Dkk. 2007. Komunikasi Massa - Suatu Pengantar
(Edisi Revisi). Bandung. Simbiosa Rekatama Media
4.
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-fungsi-komunikasi-massa.html
5.
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-fungsi-komunikasi-massa.html
6.
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-fungsi-komunikasi-massa.html
terimakasih infonya sangat membantu
BalasHapus