Selasa, 22 November 2016

fungsi komunikasi massa bagi masyarakat dan bagaimana orang menggunakan media massa

Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat

            Perkembangan masyarakat yang dipacu oleh kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap kemekaran media massa, tetapi dilain pihak secara timbal balik menimbulkan dampak yang positif dan dampak negatif bagi masyarakat.
Dampak positif yang timbul akibat adanya kemajuan dibidang komunikasi massa bagi masyarakat antara lain mendorong perkembangan intelektual masyarakat, keterampilan, serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan, dan dapat menyebarluaskan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, sedangkan dampak negatif dari komunikasi massa antara lain pudarnya nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, nilai-nilai agama yang dianut masyarakat karena banyaknya program media massa khususnya televisi yang menyiarkan acara dari barat seperti film-film luar yang menampilkan budaya barat yang kadang tidak sesuai dengan budaya Bangsa Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut, diharapkan kemajuan komunikasi massa paling tidak dapat memberikan dampak yang positif dan meminimalisir dampak negatif perkembangan komunikasi massa, dengan demikian bagi pengguna media massa harus mengetahui fungsi komunikasi massa.

Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick (2001), terdiri dari surveillance, interpretation, linkage, transmission of values dan entertainment yang dapat diuraikan berikut ini.

a. Surveillance (Pengawasan)
Fungsi pengawasan dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
·         Pengawasan Peringatan (Warning or Beware Surveillance); Fungsi ini terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi, atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman. Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan atau ancaman serius bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak orang yang tidak mengetahui ancaman itu.
·         Pengawasan Instrumental (Instrumental Surveillance); Fungsi ini merupakan penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari- hari. Berita tentang film apa yang sedang diputar di bioskop, bagaimana harga- harga saham di bursa efek, produk- produk baru dan sebagainya, adalah contoh - contoh pengawasan instrumental.

b. Interpretation (Interpretasi)
Fungsi komunikasi massa ini sangat erat sekali kaitannya dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya menyajikan data dan fakta, tetapi juga menyajikan informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu. Contoh yang paling nyata untuk memahami fungsi ini adalah tajuk rencana surat kabar dan komentar radio atau televisi siaran penafsiran ini berbentuk komentar dan opini yang ditunjukkan kepada khalayak pembaca, serta dilengkapi sudut pandang terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya.

c. Linkage (Pertalian)
Media massa mampu menggabungkan unsur - unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perorangan sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Contohnya adalah saat masyarakat Yogya terkena musibah alam gempa bumi, media massa mencoba memperlihatkan kondisi dan keadaan masyarakat yang tinggal disana. Dengan hal tersebut banyak masyarakat lain yang tergugah hatinya untuk membantu sesama.

d. Transmission of value (Penyebaran nilai - nilai)
Fungsi ini disebut juga socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu pada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambar masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan pada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapkan untuk menirunya. Contoh : maraknya adegan perkelahian pada sebuah stasiun televisi dapat membentuk sosialisasi bagi anak yang menontonnya, dan membuat anak berfikir jika perkelahian adalah hal yang wajar.

e. Entertainment (hiburan)
Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Fungsi komunikasi massa sebagai hiburan jelas tampak pada televisi, film, dan rekaman suara. Media massa lainnya, seperti surat kabar dan majalah, meskipun fungsi utamanya adalah informasi dalam bentuk pemberitaan, rubrik-rubrik hiburan selalu ada, apakah itu cerita pendek, cerita besambung, atau cerita bergambar.

            Sementara itu, Effendy (1993) mengemukan fungsi komunikasi massa secara umum adalah :
           
1. Fungsi Informasi
Dalam sebuah komunikasi pasti selalu ada informasi yang disampaikan, begitu pula dengan komunikasi massa dimana informasi yang ada disampaikan melalui saluran media massa kepada khalayak luas khususnya audiens dari media massa tersebut. Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai Informasi dibutuhkn oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya.

2. Fungsi Pendidikan
Dalam media massa informasi yang disebarkan sifatnya beragam dari mulai pemberitahuan, hiburan hingga informasi yang mendidik. Maka dari itu komunikasi massa merupakan alat pembelajaran bagi masyarakat luas. Pendidikan yang diberikan bersifat tidak langsung, media massa mencoba untuk mendidik dengan menyajikan informasi yang penuh nilai dan berguna bagi khalayak luas. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nila, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca.

3. Fungsi Mempengaruhi
Dengan beragam bentuk dan informasi yang disampaikan, media massa mencoba untuk mempengaruhi pemikiran, perilaku dan keinginan masyarakat luas. Contohnya adalah dengan adanya iklan, dengan melihat iklan masyarakat akan tahu dan tertarik dengan hal baru yang dilihat. Apalagi iklan saat ini dibentuk dengan berbagai kreatifitas dan keunikan untuk menarik perhatian audiens.

           
Sedangkan menurut DeVito (1996) komunikasi massa memiliki fungsi secara khusus,yaitu :

1. Fungsi Meyakinkan (to Persuade)
Fungsi meyakinkan hampir sama dengan fungsi memengaruhi yang dikemukakan oleh Effendy (1993) dimana komunikasi massa mencoba memberikan pengaruh terhadap khalayak yang dituju. Pengaruh tersebut bisa dalam bentuk perkenalan terhadap suatu obyek, perubahan sikap atau pemikiran, penguatan nilai serta kepercayaan, sampai pergerakan untuk melakukan hal atas pengaruh informasi yang ia dapatkan. Menurut Devito (1996), persuasi bisa datang dalam bentuk :
a.       Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang; mengukuhkan adalah usaha untuk melakukan persuasi, kita pusatkan pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan khalayak agar mereka bertindak dengan cara tertentu.
Contoh :  Jika kita mempunyai sikap menyukai ilmu komunikasi, kita akan cenderung kuliah di fakultas ilmu komunikasi, membaca tentang komunikasi, berbicara tentang ilmu komunikasi dan melakukan penelitian dalam bidang komunikasi. Tetapi, apabila kita tidak menyukai ilmu komunikasi maka kita akan menghindari kuliah di fakultas ilmu komunikasi dan kita tidak tertarik untuk meneliti masalah-masalah komunikasi.
b.      Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang; media akan mengubah orang yang tidak memihak pada suatu masalah tertentu. Menurut DeVito, media juga menghasilkan banyak perubahan yang kita anggap sepele.
Contoh : ada seseorang yang tidak memihak antara ahok juga agus yudhoyono dalam pemilihan cagub jakarta, namun akibat media tertentu dia akan memilih dalah satu diantara mereka.
c.       Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; menggerakan adalah fugsi terpenting media massa, karena media haruslah mengajak pembaca atau pemirsa untuk membeli dan menggunakan merk tertentu.
Contoh : dalam konteks iklan, kerbehasilannya dilihat dari seberapa besar minat orang untuk membeli barang yang diiklankan tersebut. Dalam konteks lain, partai berkampanye melalui televisi memiliki tujuan agar para calon pemilih tersebut tidak hanya menjadi partisan, tapi lebih dari itu menjadi konstituen atau pemilih tetap.
d.      Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu; funggsi persuasif dari media massa lainnya adalah mengetikakan (ethicizing). Dengan mengungkapkan secara terbuka tentang adanya penyimpanan tertentu dari suatu norma yang berlaku media merangsang masyarakatbuntuk mengubah situasi. Mereka menyajikan etik kolektif kepada pembaca dan pemirsa.
Contoh : Skandal pangeran Charles dengan Camila, Tanpa di publikasikan percintaan pangeran Charles dengan Camila, tidak mungkin akan memunculkan tuntutan masyarakat yang akhirnya mencoreng muka kerajaan Inggris.

2. Fungsi Menganugerahkan Status
Media massa tidak hanya menyebarkan informasi yang bersifat cepat umum saja, namun juga banyak ranah pribadi suatu personal yang diangkat ke permukaan masyarakat. Maka dari itu media massa juga dapat memberikan pengaruh terhadap citra seseorang. Misalnya untuk saat ini media massa sangat sukses memberikan citra pada walikota Bandung Ridwan Kamil yang dikenal sebagai Walikota yang gaul di sosial media juga dapat membuat Bandung terlihat menjadi cantik karena taman-taman yang dibuatnya. Penganugerahan status (status conferal) terjadi apabila berita yang disebarluaskan melaporkan kegiatan individu-individu tertentu sehingga prestise (gengsi) mereka meningkat.

3. Fungsi Membius (Narcotization)
Selain meyakinkan komunikasi massa memiliki fungsi membius dimana penerima pesan hanya akan menerima informasi dan meyakinkan apa yang ada didalamnya tanpa bersikap kritis. Dalam hal ini kejadian tersebut seperti pasien yang diberi obat bius, yang pada akhirnya langsung masuk kedalam sel darah dan mempengaruhi partikel dalam tubuh. Begitu pula dengan informasi yang dibiuskan, hanya akan diterima tanpa penyaringan terlebih dahulu oleh individunya.

4. Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan
Komunikasi massa memiliki peneriman pesan yang beragam dan tersebar. Namun tidak dipungkiri bahwa media massa bisa menjadi tali penghubung antar masyarakat terlebih jika memiliki minat yang sama. Contoh : iklan ajang pencarian bakat

5. Fungsi Privatisasi
Perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi di masa kini memberikan perubahan pada perilaku masyarakat. Mudahnya media massa dan komunikasi menjadikan banyak individu yang lebih menyukai untuk menyendiri, terlebih lagi banyaknya kabar negatif tentang dunia luar membuat sebagian orang ragu-ragu untuk mencoba “keluar” dan sudah terlalu nyaman pada dunianya sendiri. Dalam banyak hal, ini dilakukan dalam bentuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah sepele (DeVito,1996), contohnya baju atau kosmetik apa yang harus di beli, restoran mana yang akan dikunjungi untuk makan malam atau film apa yang akan di tonton dan di bioskop mana dan sebagainya.

Bagaimana orang menggunakan media massa                 


Pada setiap tingkatan individu kita lakukan pendekatan fungsional yang diberi nama uses and gratifications model. Dalam bentuk paling sederhana, uses and gratifications model adalah memosisikan khalayak anggota memiliki kebutuhan atau dorongan tertentu yang dipuaskan oleh sumber media dan nonmedia (Dominick. 2000). Lalu kebutuhan aktual dipuaskan oleh media yang di sebut media gratification. Sejumlah peneliti mengklasifikasikan berbagai penggunaan dan kepuasan kedalam empat kategori sistem, yaitu :

·      Cognition ( kognisi /pengetahuan )

Kognisi yang mendasari tindakan seseorang untuk mengetahui sesuatu. Seseorang menggunakan media massa untuk memperoleh informasi tentang sesuatu, kemudian dia menggunakan media sebagai bagian dari kognisi.
Hasil suvei menunjukkan alasan orang menggunakan media :
(1)   Saya ingin mengamati apa yang sedang pemerintah kerjakan.
(2)   Saya ingin memahami apa yang terjadi di dunia,
(3)   Saya ingin mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh para pemimpin partai.
                              
Alasan lain orang menggunakan media :
(1) Saya ingin belajar bagaimana melakukun sesuatu, yang sebelumnya tak pernah dilakukan.
(2) Saya ingin memuaskan rasa ingin tahu saya.
(3) Media membuat saya ingin belajar lebih tentang sesuatu.
(4) Media memberi saya ide-ide.

·         Diversion (hiburan)
Kebutuhan dasar lainnya pada manusia adalah hiburan. Hiburan dapat diperoleh melalui beberapa bentuk yang dikemukakan para peneliti sebagai berikut :
(1)   Stimulation atau pencarian untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan rutin.
(2)   Relaxation (santai) atau pelarian dari tekanan dan masalah.
(3)   Emotional release (pelepasan emosi) dari perasaan dan energi yang terpendam.

·         Social utility ( kepentingan sosial)
Kebutuhan ini untuk memperkuat hubungan dengan keluarga, teman dan yang lainnya dalam masyarakat. Kebutuhan ini diperoleh melalui pembicaraan dan diskusi tentang sebuah program TV, film baru, atau program radio siaran yang baru.

·         Withdrawal (pelarian)
Orang menggunakan media tidak hanya untuk tujuan santai, tetapi juga sebagai withdrawal (pelarian). Orang menggunakan media massa untuk mengatasi rintangan antar mereka dan orang lain, atau menghindari aktivitas lain.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Ardianto. Elvinaro. Dkk. 2007. Komunikasi Massa - Suatu Pengantar (Edisi Revisi). Bandung. Simbiosa Rekatama Media

1 komentar: