PERKEMBANGAN MEDIA RADIO
Tujuan Pembuatan Makalah ini adalah menyelesaikan Tugas
Teknologi Informasi
![]()
DISUSUN
OLEH :
FRISKILA
DESI ( C1021511RB5108 )
GABBY
DARA OKTAMI R ( C1021511RB5114 )
APRISKA
NAOMI ( C1021511RB5112 )
FAKULTAS
ILMU EKONOMI DAN ADMINISTRASI
Mata
Kuliah : Teknologi Informasi
|
Dosen : Reza Saeful Rachman.,SS.M.Pd
Kata Pengantar :
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan
kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah
ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bandung, February 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..............................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................................4
1.2. Tujuan Penulisan ...............................................................................................4
1.3. Rumusan Masalah ........................................................................................... .4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 5
2.1.
Pengertian Media Elektronik…………………………………………….….…5
2.2. Sejarah Radio dan Perkembangan Media Radio................................................6
2.3. Teknologi Radio.................................................................................................8
2.4. Gelombang AM dan FM....................................................................................9
2.2. Sejarah Radio dan Perkembangan Media Radio................................................6
2.3. Teknologi Radio.................................................................................................8
2.4. Gelombang AM dan FM....................................................................................9
2.5. Sistem Kerja Radio………………………………………………..………….11
2.6. Sejarah Radio Satelite……………………………………………..……...…..14
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 15
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 15
3.2. Saran ................................................................................................................ 15
LAMPIRAN FOTO ................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 17
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 15
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 15
3.2. Saran ................................................................................................................ 15
LAMPIRAN FOTO ................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 17
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan
radio yang menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio
ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi
amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal
seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi
ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi
sinyal radio.
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini
dimaksudkan untuk membahas tentang sejarah perkembangan radio serta tokoh-tokoh
yang berperan dalam penemuan radio pertama kali dan untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah teknologi komunikasi.
1.3 Rumusan Masalah
Masalah yang akan
kami bahas dalam makalah ini adalah perkembangan media
radio, sejarah radio, teknologi radio, gelombang dalam radio, dan system kerja
radio, dan semua nya yang bersangkutan dengan radio.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian Media Elektronik
Media
elektronik adalah media yang menggunakan elektronik
atau energi elektromekanis bagi pengguna akhir untuk
mengakses kontennya.
Istilah ini merupakan kontras dari media statis (terutama media
cetak), yang meskipun sering dihasilkan secara elektronis tapi tidak
membutuhkan elektronik untuk diakses oleh pengguna akhir. Sumber media
elektronik yang familier bagi pengguna umum antara lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi
multimedia, dan konten daring. Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital,
walaupun media
baru pada umumnya berbentuk digital.
Contoh
media elektroniknya TV, radio, dan HP (Hand Phone) juga internet. Media
elektronik dapat diartikan sebagai perangkat teknologi yang dapat menggantikan
media kertas yang biasa kita gunakan, perangkat teknologi juga memiliki
kelebihan daripada media kertas yang biasa kita gunakan seperti perangkat
teknologi mudah dipergunakan dan dapat membantu pekerjaan kalian menjadi lebih
cepat, dan juga perangkat teknologi tidak menghabiskan tempat yang banyak jika
pekerjaan kita telah menumpuk dengan banyak. Dimana-mana media elektronik mudah
untuk didapatkan, karena terdapat dan tersedia di mana-mana. Media elektronik
dapat dikatakan sebagai sumber informasi yang utama bagi kita dan bahkan bagi
seluruh orang yang ada di dunia ini. Dengan adanya media elektronik tersebut,
kita dapat mengetahui informasi yang terjadi di sekeliling kita dan bahkan kita
dapat mengetahui informasi yang terjadi di seluruh dunia.
2.2. Sejarah Radio dan Perkembangan Media Radio
Radio
adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi
dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas
dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara).
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Sejarah Radio
Sejarah radio dimulai pada tahun 1800-an di 2 tempat yang
berbeda, pertama oleh Joseph Henry, seorang profesor dari Pinceton University
dan Michael Faraday seorang fisikawan dari Inggris. Mereka mengembangkan teori
induksi. Percobaan mereka pada elektromagnet membuktikan kalau arus listrik pada
sebatang kawat akan menimbulkan arus listrik pada batang kawat yang lain
meskipun kedua batang kawat ini tidak saling berhubungan. Lalu dilanjutkan oleh
James Clerk Maxwell pada tahun 1873 menjelaskan tentang dasar teori perambatan
elektromagnetik. Ia mengatakan arus listrik dapat membuat medan magnet dan
gelombang elektromagnet itu sendiri bergerak dengan kecepatan cahaya. Pada
tahun 1878 David E. Hughes merupakan orang yang pertama kali mengirimkan serta
menerima gelombang radio namun masih banyak yang meragukan penemuannya. Lalu
munculah Heinrich Hertz,
seorang fisikawan jerman melakukan eksperimen dengan memperagakanradiasi radio memiliki sebuah
gelombang yang sekarang lebih dikenal sebagai gelombang Hertzian. Hal besar
dalam sejarah radio adalah pada tahun 1895 saat Guglielmo Marconi berhasil
mengirimkan sinyal radio dengan menggunakan gelombang elektromagnet sejauh 1,5
km dan pada tahun 1901 sinyal ini dapat melewati samudra atlantik
sehingga dunia mencatat nama Guglielmo Marconi sebagai penemu radio. Pada tahun
1896, ia mendapat hak paten atas telegraf nirkabel dengan menggunakan dua
sirkuit. Pada tahun 1912, Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang
radio. Alat ini digunakan untuk menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi
radio lalu memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan cara ini, kekuatan
sinyal sangat meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik serta suara yang
ditangkap menjadi jauh lebih kuat. Penemuan ini snagat berperan dalam
perkembangan radio karena membuat penyiaran radio menjadi jauh lebih efisien.
Terjadi perguliran mengenai hak paten yang cukup rumit antara armstrong dengan
perusahaan-perusahaan radio yang membeli hak patennya dan penyiaran radio mulai
dipublikasikan dan masyarakat pun mulai memyukainya. Armstrong pun membuat
terobosan baru yaitu sistem radio FM yang jelas memiliki kelebihan dibanding
sistem lama karena memberi kejernihan suara yang lebih tinggi meskipun
ada badai sekalipun. Sistem ini juga menyediakan gelombang tunggal yang dapat
membawa dua program radio dalam sekali angkut. Hal ini disebut
multiplexing. Stasion radio FM pertama didirikan di Alpine, New Jersey. Saluran
FM sangat mendominasi sistem radio serta digunakan oleh Badan Antariksa
Nasional Amerika, NASA.
Sejarah
Singkat Perekembangan Media Radio
1877 : Edison memperkenalkan phonograph
1895 : Marconi menemukan radio transmitter dan menjadikannya sebuah bisnis
1906 : De Forest menemukan vacuum tube
1920 : Frank Conrad memulai KDKA di Pittsburg
1926: RCA memulai jaringan radio NBC
1934 : Didirikankannya Komisi Komunikasi Federal
1949 : Dimulainya era radio DJ
1970 : Stasiun FM meningkat, mulai terdengar gaungnya dan sudah memiliki audience yang segmented
1996 : Perilaku komunikasi menyebabkan banyak radio yang melakukan merger dan kerjasama
2000 : Situs internet Napster diperintahkan untuk mengakhiri saling berbagi file di internet secara bebas
2002 : Stasiun Radio Web setuju untuk berbagi sebagian keuntungannya untuk para musisi dan label untuk menggunakan hak cipta musik.
1877 : Edison memperkenalkan phonograph
1895 : Marconi menemukan radio transmitter dan menjadikannya sebuah bisnis
1906 : De Forest menemukan vacuum tube
1920 : Frank Conrad memulai KDKA di Pittsburg
1926: RCA memulai jaringan radio NBC
1934 : Didirikankannya Komisi Komunikasi Federal
1949 : Dimulainya era radio DJ
1970 : Stasiun FM meningkat, mulai terdengar gaungnya dan sudah memiliki audience yang segmented
1996 : Perilaku komunikasi menyebabkan banyak radio yang melakukan merger dan kerjasama
2000 : Situs internet Napster diperintahkan untuk mengakhiri saling berbagi file di internet secara bebas
2002 : Stasiun Radio Web setuju untuk berbagi sebagian keuntungannya untuk para musisi dan label untuk menggunakan hak cipta musik.
2.3. Teknologi Radio
Radio
Digital merupakan teknologi radio yang mengirimkan informasi dengan menggunakan
sinyal digital. Radio digital memiliki banyak kelebihan diantaranya mutu sinyal
yang lebih bagus serta kejernihan suara yang ditawarkan lebih tinggi.
Fasilitas-fasiitas lain yang ditawarkan radio digital antara lain seperti dapat
di-pause, rewind, atau sekalipun disimpan jika kita ingin
mendengarkannya nanti. Sistem ini menggabungkan sinyal audio analog dengan
sinyal audio digital sehingga tercipta kompabilitas antara penyiaran radio
analog dan radio digital. Untuk
memaksimalkan kelebihan pemrosesan sinyal digital, kabel fiber optic digunakan di seluruh bagian pusat siaran (broadcast centre).
Fiber optic ini
sangat tahan terhadap interferensi
frekuensi radio dibandingkan dengan kabel tembaga serta
terhadap dengung yang ditimbulkan dari perangkat-perangkat listrik.
Seperti yang kita tahu saat
ini rentang frekuensi antar stasiun-stasiun radio FM yang telah disepakati adalah 350 KHz. Sedangkan siaran
dari radio digital
hanya memerlukan sekitar 60 KHz. Sehingga akan banyak ruang kosong yang nantinya dapat diisi oleh penyelenggara
dari stasiun radio FM. Satu frekuensi dari radio digital dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.
Pada Maret-Mei 2006, industri penyiaran radio digital sudah melakukan uji coba.
Uji coba ini menggunakan IBOC system, dilaksanakan oleh anggota dari Forum
Radio Jaringan Indonesia (FRJI). Siaran yang digunakan adalah siaran Delta 99,1
FM. Uji coba akan dilakukan menggunakan sistem Digital DAB (Digital Audio Broadcasting). Uji coba ini telah dilaksanakan
bulan Agustus 2006 di radio Ramako, Sonora, Prambors, serta I-Radio.
2.4. Gelombang AM dan FM
a.
Radio AM
Radio AM
(modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan
gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang
konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang
penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia,
Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan
dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat.
Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897
Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat
ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada 1899
Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris
lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun
1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi
teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung
elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini
memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel.
Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912
[[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio
amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari
transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan
sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga
jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone.
Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena
jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten
atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio
amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.
Awalnya penggunanaan radio AM
hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran
radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan
siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50
mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu
banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
b. Radio FM
Radio FM
(modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu
dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya
saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum digunakan,
Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada jenis sinyal yang
ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang
radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan
akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan
modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat konstan. Pada
tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang
menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk.
Sayangnya teknologi ini tidak
serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun 1930-an
menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena
mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya.
Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan
biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC)
mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun
Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang
digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh
Armstrong.
Frustasi akan segala kesulitan
dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis
dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan
hak-hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi
sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di
Amerika, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM
benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.
2.5. Sistem Kerja Radio
Sinyal radio dipancarkan menggunakan
gelombang pembawa. Gelombang radio merupakan bagian dari spektrum
elektromagnetik. Gelombang radio dengan panjang gelombang paling panjang
dipantulkan oleh lapisan udara yang berada tinggi dalam atmosfer Bumi, disebut
ionosfer. Dengan cara ini, pesan lewat radio dapat dipantulkan sehingga
mencapai jarak yang amat jauh.
Pemancar radio mengubah, atau melakukan
modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi.
Dalam radio AM, ketinggian dari gelombang pembawa diubah-ubah menurut suara yang ditangkap oleh mikrofon. Dalam radio FM, frekuensi atau jarak antara puncak radio yang diubah. Pesawat penerima radio menangkap sinyal ini, memperkuat dan kemudian mengartikannya. Bila sinyal itu lemah, radio AM dapat mengeluarkan bunyi gemerisik, itulah sebabnya radio ini digantikan oleh radio FM yang penerimaannya jauh lebih jernih.
Dalam radio AM, ketinggian dari gelombang pembawa diubah-ubah menurut suara yang ditangkap oleh mikrofon. Dalam radio FM, frekuensi atau jarak antara puncak radio yang diubah. Pesawat penerima radio menangkap sinyal ini, memperkuat dan kemudian mengartikannya. Bila sinyal itu lemah, radio AM dapat mengeluarkan bunyi gemerisik, itulah sebabnya radio ini digantikan oleh radio FM yang penerimaannya jauh lebih jernih.
Cara
Kerja Pemancar radio

Kerja
dari osilator ini dikendalikan oleh gerbang NOR U2D 14001, saat output gerbang
(kaki nomor 3) ini bernilai ‘1’, osilator akan bekerja dan mengirimkan
frekuensi radio 27,145 MHz, dan pada saat output U2D bernilai ‘0’ osilator akan
berhenti bekerja.
Gerbang
NOR U2D menerima sinyal clock dari gerbang NOR U2B. Gerbang NOR jenis CMOS
dengan bantuan resistor R4 dan R5 serta kapasitor C8 membentuk sebuah rangkaian
oscilator frekuensi rendah pembentuk clock untuk mengendalikan rangkaian
digital yang ada. Kerja dari pembangkit clock ini dikendalikan lewat input kaki
6, rangkaian akan membangkitkan clock kalau input ini berlevel ‘0’.
Gerbang
NOR U2A dan U2C membentuk sebuah rangkaian Latch (RS Flip Flop), karena
pengaruh resistor R2 dan kapasitor C11 yang diumpankan ke kaki nomor 9 di U2C,
pada saat rangkaian mendapat catu daya output U2C pasti menjadi ‘1’ dan output
U2A (kaki nomor 3) menjadi ‘0’. Keadaan ini akang mengakibatkan pembangkit
clock U2b bekerja membangkitkan clock dan melepas keadaan reset IC pencacah
14024 (U1), sehingga U1 mulai mencacah dan rangkaian osilator 27,145 MHZ
mengirimkan pulsa-pulsa frekuensi selama pembangkit clockbekerja.
Pada
saat mulai mencacah, semua output IC pencacah 14024 dalam kedaan ‘0’, setelah
mencacah 8 pulsa maka output Q4 (kaki nomor 6) akan menjadi ‘1’, setelah
mencacah 16 pulsa output Q5 (kaki nomor 5) menjadi ‘1’, setelah mencacah 32
pulsa output Q6 (kaki nomor 4) menjadi ‘1’, setelah mencacah 64 pulsa output Q7
(kaki nomor 3) menjadi ‘1’.
Output-output
diatas dipakai untuk mengendalikan tegangan kaki 9 U2C lewat diode D1 dan D2,
selama salah satu output itu masih bernilai ‘0’ maka pembangkit clock U2B masih
bekerja, hal ini akan berlangsung terus sampai katode D1 dankatode D2 menjadi
‘1’ sehingga kaki 9 U2C menjadi ‘1’ pula. Keadaan ini akan mengakibatkan output
kaki 3 U2A menjadi ‘1’, yang menghentikan pembangkit clock U2B dan me-reset
pencacah 14024 danberhenti sudah pengiriman pulsa frekuensi 27.145 MHz.
Untuk
membangkitkan jeda waktu agar rangkaian penerima mempunyai cukup waktu
melaksanakan perintah, dipakai rangkaian Q2 9014, resistor R7 dan kapasitor
C10. Besarnya waktu jeda ditentukan oleh besarnya nilai R7 dan C10. Saklar
untuk mengirim perintah maju/mundur dan untuk mengirim perintah kiri/kanan
merupakan dua saklar yang terpisah. Masing-masing saklar mempunyai 3 posisi,
posisi tengah berarti skalar itu tidak mengirim perintah.
Cara
Kerja Penerima Radio
Gambar ini merupakan gambar rangkaian
penerima yang dipasangkan dimobil-mobilan, berfungsi menerima sinyal dari
pemancar untuk mengendalikan motor mobil-mobilan , agar mobil-mobilan bisa
bergerak maju/mundur dan kiri/kanan. Transistor Q1 dengan bantuan resistor;
kapasitor dan T1 membentuk sebagai rangkaian penerima sinyal radio 27,145 MHz.
T1 dalam rangkaian ini persis sama dengan T1 yang dipakai di rangkaian
Pemancar, cara pembuatannya dibahas dibawah.
Transistor
Q2 berikut perlangkapannya membentuk rangkaian untuk merubah
pulsa-pulsafrekuensi radio yang diterima dari pemancar menjadi pulsa-pulsa
kotak yang bisa diterima sebagai sinyal digital oleh IC CMOS. Sinyal digital
tadi akan diterima sebagai clock yang akan dicacah oleh IC pencacah 14024 (U2).
Output 14024 akan sesuai dengan jumlah pulsa yang dikirim pemancar, perintah
maju dan kiri (yang dipakai sebagai contoh dalam pembahasan bagian pemancar)
merupakan pulsa sejumlah 24, hasil pencacahan pulsa ini mengakibatkan output
14024 menjadi Q4=’1’, Q5=’1’, Q6=’0’ dan Q7=’0’.
Sinyal
digital yang diterima selain dipakai sebagai clock pencacah U2 IC 14024 yang
dibicarakan di atas, dipakai pula untuk menggerakan 3 buah rangkaian penunda
waktu untuk membangkitkan pulsa-pulsa yang berfungsi mengatur kerja rangkaian.
Pulsa
pengatur pertama akan muncul setelah kiriman pulsa frekuensi terhenti karena
jeda waktu antara pengiriman kode, pulsa ini berfungsi untuk merekam hasil
cacahan 14024 ke U3 14042 (D Flip Flop), sehingga kondisi akhir 14024 tetap
dipertahankan untuk mengendalikan motor. Setelah hasil 14042 direkam ke 14024,
pencacah 14042 direset oleh pulsa kedua, agar setelah lewat jeda waktu pencacah
14042 bisa mencacah mulai dari 0 kembali.
Rangkaian
yang dibentuk dengan transistor Q3, Q4, Q7, Q8, Q9 dan Q10 dinamakan sebagai
rangkaian H Bridge, rangkaian ini sangat handal untuk menggerakan motor DC.
Dengan rangkaian ini motor DC bisa diputar ke-kanan, ke-kiri atau berhenti gerak.
Syarat utama pemakaian rangkaian ini adalah tegangan basis Q7 dan tegangan
basis Q10 harus berlawanan, misalnya basis Q7=’1’ dan basis Q10=’0’ motor
berputar ke kiri, basis Q7=’0’ dan basis Q10=’1’ motor akan berputar ke kanan,
basis Q7=’0’ dan basis Q10=’0’ motor berhenti gerak, tapi tidak boleh terjadi
basis Q7=’1’ dan basis Q10=’1’.
Demikian
pula Q5, Q6, Q11, Q12, Q13 dan Q14 membentuk sebuah H Bridge. H Bridge bagian
kiri pada Gambar 2 dipakai untuk mengendalikan motor yang mengatur gerak
mobil-mobilan kekiri/kanan, sedangkan H Bridge bagian kanan dipakai untuk
mengendalikan motor yang mengatur gerak maju/mundur mobil-mobilan.
Hubungan
antara outpur pencacah 14042 dan input D Flip Flop 14024 sudah disusun
sedemikian rupa sehingga sinyal yang diumpankan ke masing-masing H Bridge tidak
mungkin semuanya ‘1’ secara bersamaan.
Antena Pemancar
Radio
Antena
berfungsi meradiasi dan sekaligus menangkap sinyal radiasi gelombang
radio.Antena dibedakan menjadi dua berdasarkan arah pancaran, yaitu:
Omnidirectional
(segala arah). Antena ini meradiasikan gelombang radio yang sama kuat kesegala
arah.
Bidirectional (dua arah). Antena ini meradiasikan gelombang radio yang sama kuat ke hanya dua arah. Dua parameter yang perlu diperhatikan pada antena adalah polarisasi dan penguatannya. Secara sederhana, sebuah antena mempunyai polarisasi vertikal jika antenna tersebut diletakan pada posisi tegak lurus terhadap bumi. Antena dengan polarisasi vertikal akan menghasilkan gelombang radiodengan polarisasi vertikal juga. Selain vertikal, ada pula antenna berpolarisasi horizontal, bila bidang antena berposisi sejajar dengan bumi.
Bidirectional (dua arah). Antena ini meradiasikan gelombang radio yang sama kuat ke hanya dua arah. Dua parameter yang perlu diperhatikan pada antena adalah polarisasi dan penguatannya. Secara sederhana, sebuah antena mempunyai polarisasi vertikal jika antenna tersebut diletakan pada posisi tegak lurus terhadap bumi. Antena dengan polarisasi vertikal akan menghasilkan gelombang radiodengan polarisasi vertikal juga. Selain vertikal, ada pula antenna berpolarisasi horizontal, bila bidang antena berposisi sejajar dengan bumi.
2.6. Sejarah Radio Satelite
Radio satelit
mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog
yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui
sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini
ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya
saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang bisa
menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima
di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan
satelit pemancar. Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki
penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat
radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi
siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar
kualitas layanan prima.
Perangkat yang mahal (karena
menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil. Pendengar harus berlangganan
untuk dapat mendengarkan siaran radio. Meskipun begitu kualitas suara yang
dihasilkan sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio
konvensional. Selain itu sebagian besar isi siaran juga bebas iklan dan
pendengar memiliki jauh lebih banyak pilihan kanal siaran (lebih dari 120
kanal).
Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran
radio satelit di Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace
memiliki tiga satelit yang melayani wilayah berbeda. Di Indonesia, samapai
tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio trijaya,
Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai
pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star. mbs
fm suci manyar gresik
Teknologi siaran radio mengalami revolusi dengan munculnya siaran radio
berbasis satelit (satellite radio broadcast). Sejarahnya dimulai pada tahun
1992 di Amerika Serikat (AS). Saat itu, FCC (Federal Communications Commission)
yang merupakan badan pengatur telekomunikasi di AS mengalokasikan sebuah spektrum
di band frekuensi “S” (sekitar 2,3 GHz) untuk siaran nasional (di AS) berbasis
satelit dengan menggunakan audio digital (digital audio radio service/DARS).
Hanya ada empat perusahaan yang mengajukan diri untuk mendapat izin siaran.
Radio
Tahun 1997, FCC memberi izin kepada: CD Radio (yang berganti nama menjadi Sirius Satellite Radio) dan American Mobile Radio (yang berganti nama menjadi XM Satellite Radio). Masing-masing membayar lebih dari 80 juta dollar AS untuk menggunakan band atau pita frekuensi yang tersedia. Ternyata, hanya XM Radio-lah yang dapat melanjutkan bisnisnya dan mulai siaran secara nasional pada 25 September 2001. Sementara Sirius belum mampu menindaklanjuti, dengan gencar XM Radio menawarkan aneka program dan penerimaan audio berkualitas tinggi bagi penggemar home audio dan car audio. Dari pusat siaran (broadcast centre) di Washington DC yang mempunyai 82 studio digital, XM Radio memancarkan 101 saluran yang berisi program acara: musik, berita, wawancara atau talk show, olahraga, komedi, dan acara anak-anak. Ke-101 saluran itu dipancarkan bersama-sama ke satelit. Para pelanggan dapat menerima langsung dari satelit atau melalui stasiun pengulang (repeater) yang ada.
Radio
Tahun 1997, FCC memberi izin kepada: CD Radio (yang berganti nama menjadi Sirius Satellite Radio) dan American Mobile Radio (yang berganti nama menjadi XM Satellite Radio). Masing-masing membayar lebih dari 80 juta dollar AS untuk menggunakan band atau pita frekuensi yang tersedia. Ternyata, hanya XM Radio-lah yang dapat melanjutkan bisnisnya dan mulai siaran secara nasional pada 25 September 2001. Sementara Sirius belum mampu menindaklanjuti, dengan gencar XM Radio menawarkan aneka program dan penerimaan audio berkualitas tinggi bagi penggemar home audio dan car audio. Dari pusat siaran (broadcast centre) di Washington DC yang mempunyai 82 studio digital, XM Radio memancarkan 101 saluran yang berisi program acara: musik, berita, wawancara atau talk show, olahraga, komedi, dan acara anak-anak. Ke-101 saluran itu dipancarkan bersama-sama ke satelit. Para pelanggan dapat menerima langsung dari satelit atau melalui stasiun pengulang (repeater) yang ada.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari
hasil pembahasan tentang Perkembangan
Media Radio, maka diambil kesimpulan :
Radio merupakan teknologi yang sudah ada sejak dahulu sampai sekarang, dan penggunaan radio sampai saat ini pun masih banyak diminati oleh orang orang. Melalui makalah ini sekarang kita mengetahui sejarah radio itu bagaimana, perkembangan media radio sejak jaman dahulu saat perang dunia yang di pakai saat perang sampai sekarang ini diaman tenologi semakin canggih. Melalui makalah ini pun kita mengetahui bagaimana system kerja radio, apa itu gelombang AM dan FM.
Radio merupakan teknologi yang sudah ada sejak dahulu sampai sekarang, dan penggunaan radio sampai saat ini pun masih banyak diminati oleh orang orang. Melalui makalah ini sekarang kita mengetahui sejarah radio itu bagaimana, perkembangan media radio sejak jaman dahulu saat perang dunia yang di pakai saat perang sampai sekarang ini diaman tenologi semakin canggih. Melalui makalah ini pun kita mengetahui bagaimana system kerja radio, apa itu gelombang AM dan FM.
3.2 SARAN
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan
lebih baik lagi dalam membuat makalah dengan pembahasan yang lebih detail dan
lebih baik. Untuk itu, kami membuka diri terhadap kritik maupun saran yang
sifatnya membangun. Terima Kasih.
LAMPIRAN
FOTO




Radio
zaman perang dunia II Radio saku


Radio
zaman trend breakdance Radio
tripleks merk Nationa
DAFTAR
PUSTAKA