Jumat, 24 Juni 2016

Makalah Pengendalian (Controling) azaz-azaz manajemen

AZAZ-AZAZ MANAJEMEN
POKOK BAHASAN : PENGENDALIAN (CONTROLING)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Azaz-Azaz Manejemen























Disusun oleh :
FRISKILA DESI ( C1021511RB5108 )


2016
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP BANDUNG
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN ADMINUSTRASI
DOSEN : Lia Paramalia E SE, M.Si

REGULER SORE

KATA PENGANTAR          
Puji dan syukur alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya dan Inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan terselesaikannya tugas makalah ini. kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan ini, masih banyak terdapat kekeliruan, seperti pepatah tak ada gading yang  tak retak, Kami akan sangat berlapang dada dan berbesar hati menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun, bermanfaat bagi kelanjutan pembuatan makalah yang selanjutnya.

                       


Bandung, April 2016
Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk mendapatkan sesuatu yang identik dan apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian membantu mengidentifikasikan masalah-masalah manajemen.Usaha-usaha untuk mengidentifikasikan masalah-masalah merupakan tantangan bagi para manajer. Seorang manajer akan menyadari suatu masalah apabila terjadi penyimpangan dari sasaran yang ingin dicapai. Salah satu fungsi daripada manajemen adalah pengendalian.
Pengendalian harus dikaitkan dengan pola organisasinya, sehingga memudahkan pembagian tanggung jawab untuk mengendalikan orang-orang yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dan menyediakan data pengendalian untuk anggota-anggota manajemen.
Pengendalian biasanya diaplikasikan pada fungsi-fungsi utama dari suatu organisasi, yakni bidang produksi, penjualan, keuangan dan kepegawaian serta faktor-faktor utama seperti: kuantitas, kualitas, penggunaan waktu dan biaya. Fungsi dari faktor-faktor tersebut saling berhubungan dalam sebuah organisasi yang menjalankan pengendalian.









BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

1.2       Rumusan Masalah
1.              Pengertian Pengendalian
2.              Tujuan Pengendalian
3.              Cara-cara Pengendalian














BAB III
LANDASAN TEORI

2.1       Manajemen, Sistem, dan Pengendalian
      Manajemen adalah suatu proses / kegiatan / usaha pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang – orang lain.
Tujuan utama atau pokok dalam mempelajari manajemen, ialah guna memperoleh suatu cara, teknik, metode, yang sebaik – baiknya dilakukan, agar supaya dengan sumber – sumber yang sangat terbatas (seperti modal, tenaga, tanah, dan lain sebagainya) dapatlah diperoleh hasil yang sebesar – besarnya.
Adapun fungsi – fungsi manajemen, adalah POAC (Planing / Perencanaan, Organizing / Pengorganisasian, Actuating / Penggerakkan, dan Controlling / Pengendalian / Pengawasan).
Untuk memenuhi tuntutan efisiensi dan efektivitas kerja dari setiap bidang / jenis pekerjaan, diperlukan adanya suatu sistem kerja yang up to date, tepat, dan sesuai dengan situasi dan kondisi tempat. Dalam praktek sering dicampur adukan penggunaan istilah sistem. Sistem, adalah suatu rangkaian daripada tata kerja dan prosedur kerja yang kemudian membentuk suatu kebulatan pola teratur dalam rangka melaksanakan sutau bidang pekerjaan.
Pengendalian, adalah suatu proses yang menentukan tentang apa yang harus dikerjakan, agar apa yang direncanakan berjalan sesuai rencana. Pengendalian dilakukan untuk mengawasi sampai dimana usaha – usaha dijalankan. Apakah sudah sesuai dengan program yang telah digariskan atau belum.
2.2       Ruang lingkup manajemen
Terdapat beberapa perbedaan pendapat diantara beberapa penulis sistem pengendalian manajemen mengenai lingkup sistem pengendalian manajemen.Paling tidak terdapat tiga pandangan yang berbeda mengenai lingkup sistem pengendalian manajemen, yakni:
1.              Pengendalian manajemen merupakan bagian dari proses perencanaan dan pengendalian.Pandangan ini diberikan oleh Anthony, Dearden dan Grovindarajan. Mereka mengemukakan bahwa perumusan strategi, pengendalian manajemen, pengendalian tugas merupakan tiga elemen terpisah proses perencanaan, pengendalian, namun masing-masing saling berhubungan erat. Menurut mereka, pengendalian manajemen adalah proses yang digunakan oleh para manajer untuk mempengaruhi para anggota organisasinya agar mengimplementasikan strategi-strategi organisasi. Dalam pandangannya, bidang yang tepat untuk sistem pengendalian manajemen adalah keberhasilan implementasi strategi. Maciariello dan Kirby berpendapat bahwa pandangan Anthony dan koleganya tersebut tidak memperlakukan adaptasi dan inovasi sebagai bagian dari integral proses pengendalian manajemen.
2.              Pengendalian manajemen merupakan salah satu fungsi manajemen. Pandangan ini diberikan oleh William Newman. Newman berpendapat bahwa sistem pengendalian menjadi salah satu fungsi manajemen.Pengendalian adalah salah satu tahap pokok pengelolaan bersama-sama dengan perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan. Pengendalian dipandang sebagai bagian penting proses manajemen dan salah satu bagian dari seluruh usaha-usaha manajerial suatu organisasi.
3.              Pengendalian manajemen mencakup pengendalian strategi dan pengendalian operasional. Maciariello dan Kirby mempunyai pandangan yang berbeda mengenai bidang sistem pengendalian dengan dua kelompok ahli tersebut diatas. Pandangan mereka diturunkan (berasal) dari teori sibernetik dan erat dengan penjelasan Stafford Beer dalam dua bukunya “Cybernetics and Management and Decision and Controls”, buku Katz dan Kahn dalam bukunya sangat penting: “Social Psychology of Organizations dan Griesinger dalam paper “Toward a Cybernetic Theory of the Firm”. Dalam hal ini seluruh organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pengendalian.“Pengendalian” dipandang sebagai karakteristik atau atribut sistem pengendalian, pengendalian terjadi jika organisasi mencapai tujuannya.Kegunaan dan pencapaian kegunaan merupakan sentral pekerjaan sistem pengendalian.
Tidak seperti pandangan Anthony, Dearden dan Bedford, definisi pengendalian manajemen Maciariello dan Kirby mencakup pengendalian stratgei dan pengendalian operasi. Namun, karena pengendalian manajemen berhubungan dengan desain sistem manajemen yang digunakan untuk mengarahkan organisasi mencakup tujuannya, maka pengendalian manajemen mencakup pula aspek-aspek perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan fungsi-fungsi manajemen, maka definisi ini berbeda pula dengan definisi Newman. Maciariello dan Kirby yakin bahwa definisinya mempunyai vadilitas karena didasarkan pada dasar teoritikial yang kuat, konsisten dengan praktik manajemen dan sangat lazim.

2.3       Sistem Pengendalian Manajemen
Menurut Edy Sukarno (2002:6) system pengendalian manajemen diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan, yakni pemrograman, penganggaran, pelaporan akuntabilitas dan kinerja serta system pendelegasian wewenang untuk membantu manajemen suatu organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui strategi tertentu secara efisien dan efektif.
Sistem Pengendalian Manajemen Mempunyai Unsur-Unsur :
1) Detektor
2) Selektor
3) Efektor
4) Komunikator
Unsur-unsur ini satu sama lain saling berhubungan dan membentuk suatu proses kerja. Proses yang terjadi berawal ketika detektor mencari informasi tentang aktivitas. Detektor ini dapat berupa sistem informasi baik formal maupun informasi, yang menyediakan informasi kepada pimpinan mengenai apa yang terjadi di dalam suatu aktivitas.
Setelah informasi diperoleh, aktivitas yang terekam didalamnya dibandingkan dengan standar atau patokan berupa kriteria mengenai apa yang seharusnya dilaksanakan dan seberapa jauh perlunya pembenaran.
Proses perbaikan dilaksanakan oleh efektif, sehingga penyimpanan-penyimpanan diubah agar kegiatan kembali mengikuti kriteria yang telah ditetapkan. Begitulah proses pengendalian manajemen, dinamis dan berkelanjutan.
Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, yaitu :
·         Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi, termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources) yang digunakan, baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar.
·         Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.
·         Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.
Oleh sebab itu dalam pengendalian manajemen, peranan pertimbangan-pertimbangan psikologis lebih dominan. Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, dapat diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian manajemen adalah beusaha mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik, pada tahap pertama manajer harus memutuskan, apa yang akan dicapai oleh organisasi dan cara untuk mencapainya. Lewat keputusan ini akan diketahui seperangkat tujuan organisasi dan strategi menjadi sejumlah kebijakan – kebijakan yang dapat menuntut arah, maupun program-program kegiatan untuk tercapainya tujuan tersebut. Setelah keputusan-keputusan tersebut dibuat, maka pengendalian manajemen mulai bertugas untuk memastikan bahwa kehendak manajemen telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi.
Pengendalian manajemen, merupakan usaha yang tersistematis dari perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting.





BAB IV
PEMBAHASAN
4.1  Apa itu Pengendalian ?
Pengendalian, adalah suatu proses penentuan tentang apa yang harus dikerjakan  serta pelaksanaan standar yang harus dicapai, agar apa yang direncanakan berjalan sesuai rencana. Pengendalian dilakukan untuk mengawasi sampai dimana usaha – usaha dijalankan. Apakah sudah sesuai dengan program yang telah digariskan atau belum. Pengendalian merupakan fungsi terkahir dalam sebuah proses menejemen karna pengendalian berfungsi menentukan pelaksanaan proses manajemen. Pengendalian berkaitan erat dengan fungsi perencanaan karena sebelum adanya pengendalian terlebih dahulu harus ada yang direncanakan karena pengendalian dapat dilaksanakan jika ada rencana. Karena pelaksanaan rencana akan baik jika pengendalian dilakukan dengan baik pula serta tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian dilakukan.
Ada beberapa macam-macam pengendalian yaitu ;
1.      Pengendalian Intern (Internal Control), merupakan pengendalian yang dilakukan oleh atasan kepada bawahannya. Cakupan dari pengendalian intern ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan tugas, prosedur, sistem, hasil, kehadiran, dan lain-lain.
2.      Pengendalian Ekstern, merupakan pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar baik formal maupun informal.
3.      Pengendalian Resmi, merupakan  pemeriksaan yang dilakukan oleh instansi atau penjabat resmi (Intern/Ekstern) contoh : BPK terhadap BUMN
4.      Pengendalian Konsumen, merupakan pengendalian yang dilakukan oleh masyarakat/ konsumen (langsung/tidak langsung) contoh : media massa cetak/ elektronik.

Proses pengendalian juga dilakukan secara bertahap yaitu :
1.      Menentukan standar yang dilakukan sebagai dasar pengendalian
2.      Mengukur pelaksanaan atau hasil yang dicapai
3.      Membandingkan pelaksanaan / hasil dengan standard an menentukan penyimpangan jika ada
4.      Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar peksanaan dan tujuan sesuai rencana.
Dan juga ada 2 Alat pengendalian yaitu :
1.      Budget ( Sales budget, production budget dll )
Budget /anggaran adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dan pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut. Pengendalian budget dapat di ketahui atau diawasi, yaitu apakah hasil yang diharapkan dari penerimaan atau pengeluaran itu sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
Hal ini dapat diketahui dengan cara membandingkannya dengan budget, karena dalam budget telah ditetapkan jumlah penerimaan, jumlah pengeluaran serta hasil yang akan diperoleh untuk masa yang akan datang.
Apabila tidak sesuai dengan budget, baik penerimaan/pengeluaran maupun hasil yang diperoleh, maka perusahaan itu tidak efektif karena terdapat penyimpangan (deviasi0 dan pimpinan perusahaan harus segera mengadakan perbaikan (correction)
Budgetary control biasanya digunakan sehubungan dengan kontrol basis yang bersifat fungsional yaitu penjualan, produksi dan pembelian, dan tidak terhadap kontrol basis yang bersifat fakturil, misalnya kualitas, biaya, waktu.
2.      Non Budget ( Laporan, Personal observation, Statistik)
a.       Personal Observation : yaitu pengawasan langsung secara pribadi oleh pimpinan perusahaan terhadap karyawan/bawahan yang sedang bekerja. Apabila terjadi penyimpangan maka pimpinan dapat segera melakukan koreksi dengan cara menegur atau memberikan petunjuk, sehingga pada saat itu juga kegiatan tersebut dapat segera diperbaiki.
b.      Report: laporan dibuat oleh para manajer bawahan, misalnya manajer produksi menyusun laporan produksi, manajer pemasaran membuat laporan-laporan pemasaran (marketing report), manajer personal membuat laporan personal (personal report) dan manajer keuangan membuat laporan keuangan (financial report)
c.       Financial statement: ini merupakan daftar laporan keuangan yang biasanya terdiri dari balance sheet dan income statement (neraca dan daftar rugi laba). Dari kedua daftar ini  dapat diketahui dan diawasi melalui analisa laporan keuangan, mengenai keadaan permodalan perusahaan.
d.      Statistik: statistik merupakan proses pengumpulan data, keterangan dan kejadian yang telah berlalu. Menganalisa data tersebut dan menyajikannya dalam bentuk0-betnuk tertentu, misalnya grafik-grafik, kurva-kurva sehingga dapat memudahkan pimpinan mengetahui kejadian yang telah berlalu dan dapat dengan mudah pula dijadikan informasi sebagai bahan dalam mengambil keputusan.
e.       Break Even Point (Titik Pulang Pokok): yaitu suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan tertentu tidak mendapat laba ataupun rugi. Jadi jumlah biaya sama dengan jumlah penjualan.
f.       Internal Audit : yaitu penganalisian yang dilakukan oleh atas terhadap bawahan yang meliputi bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh yang menyangkut masalah keuangan, apakah sesuai dengan prosedur dan praktek yang  telah ditetapkan. Auditing ini juga menyangkut pengendalian persediaan yang baik, pembayaran barang yang dibeli, dan pemeriksaan yang cukup apakah barang yang telah dibayar benar-benar telah diterima.
Personnel Audit : suatu analisa dari semua faktor yang menyangkut administrasi personalia. Berdasarkan analisa tersebut dan berbagai rekomendasi, diperbaiki setiap penyimpangan dari standar yang diinginkan.
Pengendalian oleh A.I.M. (Audit by A.I.M.)
Pemeriksaan dengan A.I.M. (American Institute of Management) terhadap perusahaan ialah dengan menggunakan 10 kategori dasar yang seluruhnya mempunyai 10.000 poin nilai.
Adapun kategori dasar tersebut:
·         Fungsi Ekonomi (Economic Function)
·         Struktur Perusahaan (Cooperate Structure)
·         Kesehatan Pertumbuhan Pendapatan (Health Of Earning Growth)
·         Kejujuran terhadap pemegang saham (fairness to stock olders)
·         Penelitian dan Pengembangan  (research and development)
·         Analisa Kepemimpinan (directorate analyses)
·         Efisiensi Produksi (production efficiency)
·         Penilaian Pelaksanaan (executive evaluation)
Lalu beberapa Jenis-Jenis pengendalian yaitu Pengendalian Karyawan, Pengendalian Keuangan, Pengendalian Produksi, Pengendalian Waktu, Pengendalian Kebijakan, Pengendalian Inventaris dan Pengendalian Pengajuan.
Sifat dan waktu pengendalian/kontrol dibedakan atas:
1.               preventive control: pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan dikerjakan dengan maksud supaya tidak  terjadi penyimpangan-penyimpangan.
2.               repressive control: ialah pengendalian yang dilakukan setelah terjadi penyimpangan/kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan, dengan maksud agar tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga sasaran yang direncanakan dapat dicapai.
3.               pengendalian yang dilakukan dengan proses penyimpangan terjadi
4.               pengendalian berkala ialah pengendalian yang dilakukan secara berkala sebulan sekali atau satu kuartal sekali atau satu tahun sekali
5.               pengendalian mendadak ialah pengendalian dilakukan secara mendadak.

4.2  Tujuan pengendalian ?
Tujuan dari pengendalian adalah agar proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan dari rencana, juga agar dapat melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencana.

4.3  Cara- Cara pengendalian ?
Seorang manajer harus mempunyai berbagai cara untuk memastikan semua fungsi manajemen dilaksanakan dengan baik hal ini dapat diketahui melalui proses kontrol.
Cara-cara pengendalian ini dapat di bedakan atas:
1.         Pengawasan langsung, ialah pengawasan yang dilakukan secara langsung oleh seorang manajer secara pribadi. Ia memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah hasil-hasilnya seperti yang dikehendakinya. Pengendalian langsung ini dapat dilakukan dengan cara inspeksi langsung, observasi di tempat dan laporan di tempat. Manajer yang mempunyai tugas yang kompleks tidak mungkin dapat melakukan  pengendalian langsung sebanyak mungkin, maka untuk tugas pengendalian ini dilakukan dengan pengendalian tidak langsung.
Kebaikan : Jika ada kesalahan dapat diketahui sedini mungkin, sehingga
perbaikan dilakukan dengan cepat.
Keburukan: Waktu manajer banyak tersita dan mengurangi inisiatif bawahan.

2.         pengawasan tidak langsung, ialah pengendalian jarak jauh melalui laporan yang diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat berupa kata-kata, angka-angka atau statistik yang berisi gambaran atas kemajuan yang dicapai. Pengendalian tidak langsung berupa laporan tertulis dan laporan lisan.
Kebaikan : Waktu manajer untuk mengerjakan hal yang lain semakin banyak, biaya pengawasan relatif kecil, inisiatif bawahan dapat berkembang.
Keburukan: Laporan ABS, jika ada kesalahan terlambat diketahui, hubungan
                    atasan dan bawahan kurang.










BAB V
PENUTUP

4.1  KESIMPULAN
Fungsi pengendalian (fungsi controlling) adalah fungsi terakhir dari proses manajemen. Pengendalian ini berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi, karena:
-             Fungsi pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan;
-             Pengendalian hanya dapat dilakukan, jika ada perencanaan rencana;
-             Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan secara baik;
-             Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau pengukuran dilakukan.
Dengan demikian peranan pengendalian sangat menentukan baik/buruknya pelaksanaan suatu rencana.

4.2 SARAN
Makalah ini membahas tentang “pengendalian” dalam sebuah organisasi. Begitu banyak manfaat yang bisa kita ambil ketika kita membaca dan menghayati setiap kata demi kata yang dapat memperbaharui ataupun menambah wawasan kita mengenai “pengendalian” suatu manajemen yang dapat kita gunakan untuk perkuliahan kita di mata kuliah manajemen.



DAFTAR PUSTAKA
·         Fotocopian Pengendalian
·         http://bahanpustakaula.blogspot.co.id/2015/09/fungsi-pengendalian.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar